1. MASTITIS (RADANG KELENJAR SUSU)
Disebabkan oleh: bakteri streptococcus cocci dan stapphylococcus cocci
Masa Inkubasi: sangat bervariasi
Penularan: bakteri masuk melalui puting susu dan berkembang biak dalam saluran susu
Gejala Spesifik: adanya peradangan pada saluran kelenjar susu dan perubahan fisik dan kimiawi air susu.
Gejala Umum:
1. Masitis yang akut: Ambing yang terserang bengkak dan bila diraba terasa panas. Air susu menjadi encer dan lama kelamaan sekresi air susu berhenti sama sekali. Nafsu makan menurun, bulu tampak kusam dan kasar. Suhu tubuh naik.
2. Masitis yang Krinis: Lebih sering menyerang sapi perah yang telah tua. Dari luar tidak menunjukan gejala bahwa hewan tersebut terserang penyakit. Terjadi pembengkakan ambing dan air susunya menggumpal.
Pencegahan dan Pengobatan:
1. Memperhatikan kebersihan dalam pemerahan sapi.
2. Menghindarkan kemungkinan luka pada ambing atau puting dalam cara pemerahan maupun karena gesekan dengan lantai kandang.
2. MILK FEVER (DEMAM SUSU)
Penyebab: kekurangan Ca yang akut. Hal ini akan menimbulkan gangguan metabolisme mineral, yakni metabolisme Ca yang bisa berakibat kepada seluruh tubuh.
Gejala:
- sapi nampak gusar dalam waktu yang singkat, kemudian kaki belakang nampak lemah, sulit digerakkan, gerakan rumen terhenti dan nafsu makan hilang.
- sapi menjadi lumpuh. Kelumpuhan bisa terjadi sebelum atau sesudah melahirkan.
- berbaring terus menerus dengan posisi seperti sapi yang sehat, tetapi lehernya dilipat dan kepalanya diletakkan di sisi tubuhnya.
- reaksi terhadap lingkungan tak sempurna, tak bisa menelan dan ludah keluar dari mulut, bola mata setengah tertutup, temperatur tubuh menurun sampai 35 derajat C.
- Sapi nampak seperti tidur nyenyak,
- dan konstipasi.
Penegahan dan Pengobatan: Sapi harus cukup mendapatkan kandungan Ca, P, Mg, dalam ransum. Pengobatan dengan injeksi preparat-preparat Ca dan intravenous 500cc, dengan larutan calsium gluconat 20%.
3. PENYAKIT KEGUGURAN MENULAR
Penyebab: kuman brucella abortus
Masa inkubasi: tidak tentu, dapat berminggu-minggu sampai berbulan-bulan.
Penularan: kuman penyakit ini dapat masuk ke dalam badan bersama makanan dan minuman. kadang-kadang dapat juga terjadi penularan melalui sapi pemacek pada waktu perkawinan.
Gejala Spesifik: adanya radang dari alat kelamin, terjadinya keguguran dan kemungkinan terjadinya sterilitas.
Gejala Umum: Keguguran biasanya terjadi pada pertengahan masa bunting, terjadi mastitis, pembengkakan pada siku dan lutut kaki, penurunan produksi susu, bila terjadi keguguran maka pedet yang dihasilkan sangat lemah, sering terjadi retensio secundinarium, yaitu keluarnya plasenta setelah melahirkan, tapi hanya sebagian saja.
Pencegahan dan Pengobatan:
Tindakan Higienis:
- memisahkan sapi yang sakit dari yang sehat
- Pemeriksaan terhadap hewan yang abru datang atau baru dibeli
- Pemeriksaan kesehatan ternak secara teratur
- Air susu sapi yang menderita penyakit ini tidak boleh diminum manusia.
Vaksinasi:
- Vaksinasi menggunakan vaksin Strain 19 terutama pada sapi muda beumur 4-6 bulan. untuk sapi kurang dari 6 bulan tidak boleh divaksin.
4. BLOAT (KEMBUNG PERUT)
Penyebab: Gangguan pencernaan karena gas didalam perut tidak bisa keluar. Penyakit in terjadi karena:
- proses fermentasi yang terlalu cepat, sehingga membentuk timbunan gas yang cukup banyak di dalam perut.
- terjadi karena sapi yang lapar kmakan makanan jenis leguminose yang masih basah akibat embun pagi atau air hujan.
Gejala:
- lambung pada sisi kiri bagian atas membesar dan menjadi sangat kencang sehingga menjadi berbunyi apabila dipukul dengan jari.
- pernafasan berat dan kontraksi rumen kuat sehingga sapi sering terhuyung- huyung dan sebentar sapi berbaring dan berdiri.
Pencegahan dan Pengobatan:
- Jangan membiarkan sapi yang sedang tumbuh lapar dan langsung diberi makanan leguminosa yang masih basah.
- memberikan jerami kering terlebih dahulu pada hewan lapar.
- jika sapi menderita bloat, gas harus segera dikeluarkan dengan cara memasukkan pipa melalui mulut atau menggunakan trocar atau canula.
- memberikan antibiotik guna membasmi bakteri yang menghasiilkan gas.
5. ANTRAX (RADANG LIMPA)
Penyebab: Bacillus antrhacis
Masa inkubasi: 1-2 minggu
Penularan: melalui makanan , minuman, pernafasan serta kulit. Sumber penularan dan penyebab penyakit dapat berupa tanah yang sudah tercemar, air, dan tumbuhan yang tumbuh di atasnya, binatang kecil yang menggigit dan menghisap darah. kuman ini dapat membentuk spora sehingga dapat tetap hidup dalam waktu lama di dalam tanah
Gejala spesifik: Adanya demamyang akut dan terjadi pembesaran limpa. paa sapi yang telah mati, dari mulut, hidung keluar darah dan dari anus keluar kotoran yang berwarna hitam.
Gejala Umum: suhu tubuh tinggi, pernafasan dan denyut jantung menjadi cepat, produksi air susu berhenti sama sekali, sapi sulit buang kotoran.
Pencegahan dan Pengobatan:
- vaksinasi pada sapi denganmenggunakan vaksin Max Sterne. kekebalan timbul setelah 10-14 hari dengan dosis 1cc.
- menggunakan anti Antrax serum untuk dosis pencegahan 50 -100 cc dan dosis 100-200 untuk penyembuhan.
- suntikan antibiotik.
Disebabkan oleh: bakteri streptococcus cocci dan stapphylococcus cocci
Masa Inkubasi: sangat bervariasi
Penularan: bakteri masuk melalui puting susu dan berkembang biak dalam saluran susu
Gejala Spesifik: adanya peradangan pada saluran kelenjar susu dan perubahan fisik dan kimiawi air susu.
Gejala Umum:
1. Masitis yang akut: Ambing yang terserang bengkak dan bila diraba terasa panas. Air susu menjadi encer dan lama kelamaan sekresi air susu berhenti sama sekali. Nafsu makan menurun, bulu tampak kusam dan kasar. Suhu tubuh naik.
2. Masitis yang Krinis: Lebih sering menyerang sapi perah yang telah tua. Dari luar tidak menunjukan gejala bahwa hewan tersebut terserang penyakit. Terjadi pembengkakan ambing dan air susunya menggumpal.
Pencegahan dan Pengobatan:
1. Memperhatikan kebersihan dalam pemerahan sapi.
2. Menghindarkan kemungkinan luka pada ambing atau puting dalam cara pemerahan maupun karena gesekan dengan lantai kandang.
2. MILK FEVER (DEMAM SUSU)
Penyebab: kekurangan Ca yang akut. Hal ini akan menimbulkan gangguan metabolisme mineral, yakni metabolisme Ca yang bisa berakibat kepada seluruh tubuh.
Gejala:
- sapi nampak gusar dalam waktu yang singkat, kemudian kaki belakang nampak lemah, sulit digerakkan, gerakan rumen terhenti dan nafsu makan hilang.
- sapi menjadi lumpuh. Kelumpuhan bisa terjadi sebelum atau sesudah melahirkan.
- berbaring terus menerus dengan posisi seperti sapi yang sehat, tetapi lehernya dilipat dan kepalanya diletakkan di sisi tubuhnya.
- reaksi terhadap lingkungan tak sempurna, tak bisa menelan dan ludah keluar dari mulut, bola mata setengah tertutup, temperatur tubuh menurun sampai 35 derajat C.
- Sapi nampak seperti tidur nyenyak,
- dan konstipasi.
Penegahan dan Pengobatan: Sapi harus cukup mendapatkan kandungan Ca, P, Mg, dalam ransum. Pengobatan dengan injeksi preparat-preparat Ca dan intravenous 500cc, dengan larutan calsium gluconat 20%.
3. PENYAKIT KEGUGURAN MENULAR
Penyebab: kuman brucella abortus
Masa inkubasi: tidak tentu, dapat berminggu-minggu sampai berbulan-bulan.
Penularan: kuman penyakit ini dapat masuk ke dalam badan bersama makanan dan minuman. kadang-kadang dapat juga terjadi penularan melalui sapi pemacek pada waktu perkawinan.
Gejala Spesifik: adanya radang dari alat kelamin, terjadinya keguguran dan kemungkinan terjadinya sterilitas.
Gejala Umum: Keguguran biasanya terjadi pada pertengahan masa bunting, terjadi mastitis, pembengkakan pada siku dan lutut kaki, penurunan produksi susu, bila terjadi keguguran maka pedet yang dihasilkan sangat lemah, sering terjadi retensio secundinarium, yaitu keluarnya plasenta setelah melahirkan, tapi hanya sebagian saja.
Pencegahan dan Pengobatan:
Tindakan Higienis:
- memisahkan sapi yang sakit dari yang sehat
- Pemeriksaan terhadap hewan yang abru datang atau baru dibeli
- Pemeriksaan kesehatan ternak secara teratur
- Air susu sapi yang menderita penyakit ini tidak boleh diminum manusia.
Vaksinasi:
- Vaksinasi menggunakan vaksin Strain 19 terutama pada sapi muda beumur 4-6 bulan. untuk sapi kurang dari 6 bulan tidak boleh divaksin.
4. BLOAT (KEMBUNG PERUT)
Penyebab: Gangguan pencernaan karena gas didalam perut tidak bisa keluar. Penyakit in terjadi karena:
- proses fermentasi yang terlalu cepat, sehingga membentuk timbunan gas yang cukup banyak di dalam perut.
- terjadi karena sapi yang lapar kmakan makanan jenis leguminose yang masih basah akibat embun pagi atau air hujan.
Gejala:
- lambung pada sisi kiri bagian atas membesar dan menjadi sangat kencang sehingga menjadi berbunyi apabila dipukul dengan jari.
- pernafasan berat dan kontraksi rumen kuat sehingga sapi sering terhuyung- huyung dan sebentar sapi berbaring dan berdiri.
Pencegahan dan Pengobatan:
- Jangan membiarkan sapi yang sedang tumbuh lapar dan langsung diberi makanan leguminosa yang masih basah.
- memberikan jerami kering terlebih dahulu pada hewan lapar.
- jika sapi menderita bloat, gas harus segera dikeluarkan dengan cara memasukkan pipa melalui mulut atau menggunakan trocar atau canula.
- memberikan antibiotik guna membasmi bakteri yang menghasiilkan gas.
5. ANTRAX (RADANG LIMPA)
Penyebab: Bacillus antrhacis
Masa inkubasi: 1-2 minggu
Penularan: melalui makanan , minuman, pernafasan serta kulit. Sumber penularan dan penyebab penyakit dapat berupa tanah yang sudah tercemar, air, dan tumbuhan yang tumbuh di atasnya, binatang kecil yang menggigit dan menghisap darah. kuman ini dapat membentuk spora sehingga dapat tetap hidup dalam waktu lama di dalam tanah
Gejala spesifik: Adanya demamyang akut dan terjadi pembesaran limpa. paa sapi yang telah mati, dari mulut, hidung keluar darah dan dari anus keluar kotoran yang berwarna hitam.
Gejala Umum: suhu tubuh tinggi, pernafasan dan denyut jantung menjadi cepat, produksi air susu berhenti sama sekali, sapi sulit buang kotoran.
Pencegahan dan Pengobatan:
- vaksinasi pada sapi denganmenggunakan vaksin Max Sterne. kekebalan timbul setelah 10-14 hari dengan dosis 1cc.
- menggunakan anti Antrax serum untuk dosis pencegahan 50 -100 cc dan dosis 100-200 untuk penyembuhan.
- suntikan antibiotik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar