Senin, 14 Desember 2009

PEMELIHARAAN SAPI PERAH

1.Pemeliharaan Induk Bunting

a.Makanan mengandung Ca dan P yang cukup untuk pertumbuhan janin serta dengan SK minimum 13 %.
b.Keadaan fisik
c.Exsercise dengan jalan-jalan atau padang gembala.
d.Makanan penguat menjelang induk beranak, untuk :
-pembentukan ambing, khususnya untuk sapi dara
-pembentukan colustrum
-berpengaruh pada produksi susu masa laktasi yang akan datang
e.Pemerahan harus dihentikan 1½ - 2 bulan setelah melahirkan (sapi kering)

Pemerahan pada umumnya dilakukan 2 kali sehari pada jam-jam yang sudah pasti dan dilaksanakan dengan pemerahan yang lembut. Dalam persiapan pemerahan yang perlu diparhatikan adalah menenangkan sapi, membersihkan kandang, membersihakan bagian tubuh, mengikat ekor, mencuci ambing. Cara pemerahan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan

1. memegang pangkal puting susu antara ibu jari dan jari tengah 2). menggunakan kelima jari tangan.

Pemeliharaan sapi sedang kering berguna untuk :

*Mengembalikan kondisi tubuh atau memberikan istirahat pada sapi agar produksi yang akan datang baik
*Mengisi kembali kebutuhan vitamin-vitamin dan mineral-mineral setelah laktasi sehingga sapi tetap sehat.
*Menjamin pertumbuhan fetus dalam kandungan.

2.Pemeliharaan Pedet (lahir – 8 bulan)
a.Pedet sesudah lahir
-Membersihkan lendir yang ada pada mulut dan seluruh tubuh
-Memotong tali pusar, dipotong ± 10 cm dan diolesi mercurochrom atau yodium, sulfa powder, anti biotik untuk mencegah infeksi.
-Diusahakan pedet memperoleh colustrum pada induknya apabila induk mati bisa diberikan colustrum buatan. Colustrum ialah produksi susu 5-7 hari pertama pada ternak yang baru melahirkan.

Colustrum sangat penting bagi pedet karena :

*Mengandung banyak protein dan vitamin A, B serta C yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kesehatan pedet.
*Mengandung anti bodi untuk mencegah adanya infeksi
*Bekerja sebagai laxantia yang membantu pencernaan dan meconium.

b.Pedet Lepas Sapih
-Pemberian susu pada pedet sampai berumur 2½ - 3 bulan setelah itu pedet disapih.
-Dehorning (pemotongan tanduk)

Tujuan dari penghilangan tanduk ini adalah
-Untuk menghindarkan bahaya penandukan
-Menghindarkan kerusakan kulit
-Menghemat ruangan

Ada 3 Metode pemotongan tanduk yaitu :
-Penggunaan bahan kimia. Bahan yang umum digunakan yaitu caustic soda dan perlu berhati-hati dalam menggunakan bahan itu untuk menghindari luka bakar.
-Penggunaan alat pemotong listrik. Alat tersebut dipasang pada pangkal tanduk selama 10 detik dan akan merusak sel-sel tanduk maupun mencegah pertumbuhan tanduk selanjutnya.
-Pemotongan dengan gergaji. Tanduk dipotong 1 cm dari pangkal kulit untuk mengurangi pendarahan tanduk dilakukan dengan jarum mesin jahit yang telah diberi benang dan memasukkannya dibawah pembuluh utama tanduk baru diikat.

c.Penjagaan kesehatan

3.Pemeliharaan Sapi Dara (Heifer) 9 bulan – beranak pertama
-Pemberian ransum pada sapi perah dara harus selalu diawasi agar jangan sampai kegemukan atau mengalami pertumbuhan yang terlambat
-Pembesaran dara untuk dijadikan induk mempunyai dua tujuan :
a.Pengganti Induk
Sapi perah induk mesti ada yang dikeluarkan dengan alasan sapi yang berproduksi susu rendah, mengidap penyakit tertentu, sudah berumur tua sehingga produksi turun dan alasan lain.
b.Pengembangan Usaha

Pengembangan usaha dengan jalan menambah jumlah populasi dapat ditempuh dengan 2 cara :
*Membesarkan sapi dara yang berasal dari sapi perah sendiri.
*Membeli bibit siap perah dari luar

Kriteria sapi dara yang digunakan sebagai calon induk adalah :
*Berasal dari turunan yang mempunyai kemampuan produksi tinggi
*Menunjukkan pertumbuhan yang baik dan normal
*Tidak mempunyai cacat tubuh dan tidak mengidap penyakit apapun
-Sapi dara dikawinkan umur 14 – 17 bulan sehingga diharapkan dapat beranak dan memproduksi susu pada umur 23 – 26 bulan. Lama bunting sapi rata-rata 280 hari. Sapi dewasa yang baru beranak dikawinkan kembali sesudah 60-90 hari agar jaringan alat reproduksi yang rusak akibat melahirkan telah pulih kembali.
-Kekurangan pemeliharaan atau perawatan di masa-masa pertumbuhan akan mengakibatkan:
*Sapi sulit bunting bila dikawinkan.
*Sering terjadi kesulitan dalam melahirkan (distochia).
*Pedet yang dilahirkan kecil dan lemah
*Produksi air susu sedikit

4.Pemeliharaan sapi dewasa
a.Pemeliharaan badan :
Tujuan dari pemeliharaan badan adalah menjaga kesehatan sapi, menjaga produksi susu tetap stabil dan menghindarkan pengotoran susu dari bulu-bulu yang rontok.
b.Pemeliharaan kuku

Kuku yang tidak dipelihara dapat berakibat :
-Kedudukan tulang racak menjadi salah yang menimbulkan titik jatuh hewan jatuh pada racak bagian belakang.
-Bentuk punggungnya seperti busur
-Mudah kena penyakit kuku
-Sapi menjadi pincang

5.Pemeliharaan sapi jantan
a.Pemberian cincin hidung.
Dilakukan pada saat sapi berumur 6 bulan dengan cara melubangi sekat hidung pada bagian yang paling tipis. Maksud dari pemberian cincin hidung ini adalah untuk mempermudah perawatan dan latihan serta mengurangi bahaya kebih-lebih sapi jantan.
b.Melatih pejantan.
Latihan diperlukan agar sapi menjadi lebih jinak sehingga lebih mudah dikuasai dan dirawat.
c.Penambatan sapi.
Agar sapi tidak tersakiti maka tali yang di tambatkan ke kandang bukanlah tali yang ditambatkan pada cincin hidungnya.
d.Batas umur untuk dikawinkan.
Dengan pemeliharaan dan perawatan yang baik seekor sapi pejantan dapat dipergunakan sebagai hewan pemacek sampai umur 12-15 tahun.

2 komentar: